Definisi Pembelajaran Sosial Emosional

Ladang Ilmu
0

 

Pembelajaran emosional adalah bagian penting dalam pendidikan dan dalam relasi sosial manusia. Casel.org menjelaskan bahwa pembelajaran sosial emosional adalah proses untuk membantu individu (anak dan dewasa) mengembangkan kemampuan dasar untuk hidup dengan baik. Dalam hal ini individu tidak hanya fokus pada diri sendiri ataupun hanya pada keterampilan, kompetensi, tetapi juga pada relasi yang baik dengan orang lain dan lingkungan.

Elias dkk (1997), Elias & Arnold (2006) mendefinisikan bahwa proses belajar sosial emosional (social-emotional learning) adalah proses belajar mengenali dan mengelola emosi, menyelesaikan masalah, mengembangkan relasi sosial yang baik, dapat berempati, membuat keputusan yang tepat, dan bertanggung jawab. Pembelajaran sosial emosional, merupakan pengembangan dari teori kecerdasan emosi dari Goleman (2001) dan multiple intelligence (kecerdasan majemuk) dari Gardner (1990).

Tujuan dari pembelajaran ini adalah untuk program preventif dan promotif (peningkatan). Preventif artinya mencegah masalah perilaku dengan meningkatkan kompetensi sosial emosional. “Collaborative for Academic, Social and Emotional Learning” (CASEL) mengelompokkan komponen pembelajaran sosial emosional menjadi 5 komponen yaitu:

1.        Self-awareness (Kesadaran diri)

Kemampuan untuk memahami emosi, pemikiran, dan nilai-nilai yang mempengaruhi perilaku dalam berbagai situasi. 

2.        Self-management (Manajemen diri)

Kemampuan untuk mengatur emosi, pemikiran dan perilaku secara efektif pada situasi yang berbeda.

3.        Responsible decision making (Pengambilan keputusan yang bertanggung jawab)

Membuat pilihan yang tepat dan konstruktif pada situasi tertentu

4.        Social awareness (kesadaran sosial)

Kemampuan memahami perspektif yang berbeda termasuk berempati terhadap kondisi individu dengan latar belakang yang berbeda. 

5.        Relationship skills (keterampilan sosial)

Kemampuan menjalin dan mempertahankan hubungan/relasi yang sehat dan efektif dengan individu dari latar belakang yang berbeda.

Kaitan kelima dimensi ini dengan lingkungan sekolah dan masyarakat dapat dilihat pada gambar berikut.

 


Pembelajaran sosial dan emosional adalah pembelajaran yang dilakukan secara kolaboratif pada komunitas sekolah. Pembelajaran sosial dan emosional dapat diajarkan:

1.    Secara rutin: situasi atau kondisi ditentukan kemudian. Biasanya dilakukan di luar jam belajar akademik.

2.    Terintegrasi dalam mata pelajaran tertentu: Pembelajaran sosial emosional juga dapat terintegrasi pada pelajaran tertentu. Siswa dapat berdiskusi dengan kasus tertentu, kerja kelompok, role play, atau aktivitas lainnya.

3.    Budaya: menjadi budaya dalam lingkungan sekolah, misalnya membiasakan untuk menyelesaikan masalah dengan damai, menghargai pendapat orang lain, dan lain sebagainya. 


Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)