Kontribusi Nyata Penerapan Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara

Ladang Ilmu
0

Berikut merupakan Kontribusi Nyata Penerapan Dasar-Dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara.

1.    Perasaan selama melakukan perubahan di kelas

    Setelah melakukan perubahan di kelas, saya menjadi lebih memahami bahwa untuk menjadi seorang guru bukanlah suatu pekerjaan yang mudah. Atas perubahan yang saya lakukan, saya lebih menikmati proses pembelajaran dikelas bersama peserta didik. Saya menjadi pribadi yang lebih menghormati seluruh proses perkembangan peserta didik. Saya juga meyakini bahwa setiap anak memiliki karakter, minat dan bakatnya masing-masing sehingga membuat saya lebih mudah untuk menyesuaikan diri dengan kemampuan peserta didik. Bahwa stimulasi adalah hal yang terpenting untuk membawa anak mencapai sebuah tujuan pembelajaran sesuai dengan perkembangannya. Efek dari perubahan tersebut adalah mempengaruhi bagaimana saya mengelolah emosi saya, sehingga saya lebih menikmati proses belajar.


2.    Ide atau gagasan yang timbul sepanjang proses perubahan

    Untuk mewujudkan merdeka belajar yang berpihak pada peserta didik maka dibutuhkan ide atau rancangan pelaksanaan pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Seperti, membebaskan peserta didik dalam belajar dengan memilih model atau metode sesuai keinginannya untuk menunjang semangat anak dalam belajar. Selain itu, pembelajaran bermakna akan muncul ketika peserta didik memahami materi bukan sekedar teori saja melainkan dapat diterapkan kehidupan sehari-harinya. Dengan adanya pemikiran Ki Hajar Dewantara yang mengusung merdeka dalam belajar yang relevan dengan situasi sekarang, menjadikan saya sebagai guru yang tak hanya harus bisa memberikan ilmu tetapi juga membangun komunikasi yang baik dengan peserta didik.

3.    Pembelajaran dan pengalaman dalam bentuk catatan praktik baik

    Guru harus memahami bahwa karakter, minat, bakat dan potensi anak berbedabeda sehingga stimulasi yang diberikan harus sesuai agar tujuan dan sasaran pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Proses pembelajaran tidak bisa dipaksakan sesuai dengan kehendak guru, tetapi menuntun dengan memberikan stimulasi metode dan stategi yang tepat. Guru harus dengan tulus memberikan kesempatan kepada setiap anak untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan karakternya. Anak yang belajar sesuai dengan kodratnya (belajar sambil bermain) cenderung menikmati proses pembelajaran.


Post a Comment

0Comments

Post a Comment (0)