Interaksi
guru-murid adalah hubungan yang terjadi antara guru sebagai pengajar dan murid
sebagai pembelajar dalam proses pendidikan. Interaksi ini tidak hanya terbatas
pada pertukaran informasi atau pengetahuan, tetapi juga mencakup aspek
emosional, sosial, dan psikologis yang mempengaruhi perkembangan siswa. Secara
umum, interaksi guru-murid dapat dibagi menjadi beberapa kategori yang
melibatkan berbagai dimensi, seperti komunikasi verbal dan non-verbal, sikap,
serta perilaku yang ditampilkan oleh kedua belah pihak.
1. Komunikasi Verbal
Komunikasi verbal adalah
bentuk interaksi yang paling langsung antara guru dan murid, yang meliputi
percakapan, diskusi, ceramah, dan tanya jawab di dalam kelas. Guru menyampaikan
materi pelajaran kepada murid, sementara murid memberikan tanggapan atau bertanya
jika ada hal yang tidak dimengerti.
a. Guru: Sebagai penyampai
informasi, guru harus mampu menyusun kalimat yang jelas dan mudah dimengerti.
Guru juga harus memberi kesempatan bagi murid untuk mengajukan pertanyaan atau
memberikan pendapat.
b. Murid:
Murid diharapkan untuk aktif dalam berkomunikasi, baik dengan bertanya,
memberikan komentar, atau menjawab pertanyaan dari guru.
2. Komunikasi Non-Verbal
Komunikasi non-verbal
melibatkan ekspresi wajah, gerakan tubuh, kontak mata, nada suara, dan bahasa
tubuh lainnya. Hal ini memainkan peran yang sangat penting dalam menyampaikan
pesan, baik secara sadar maupun tidak sadar.
a. Guru: Sebagai pembimbing,
guru menggunakan komunikasi non-verbal untuk mengatur suasana kelas, seperti
memberikan isyarat untuk menenangkan murid yang berisik atau memberikan sinyal
bahwa waktu sudah hampir habis.
b. Murid:
Murid juga sering menunjukkan respons mereka melalui ekspresi wajah atau
gerakan tubuh yang menunjukkan kebingungan, ketertarikan, atau kelelahan.
3. Peran Guru dalam Interaksi
Guru bukan hanya sebagai
penyampai pengetahuan, tetapi juga sebagai fasilitator yang membimbing proses
belajar murid. Beberapa peran yang dimainkan guru dalam interaksi ini antara
lain:
a. Menyampaikan materi pelajaran secara efektif dan menarik.
b. Membangun hubungan yang positif dengan murid, yang dapat menciptakan suasana belajar yang
nyaman dan mendukung.
c. Memberikan umpan balik yang konstruktif agar murid tahu sejauh mana pemahaman mereka terhadap
materi.
d. Mengelola kelas
dengan baik, agar proses belajar mengajar berlangsung dengan lancar.
4. Peran Murid dalam Interaksi
Murid juga memiliki peran
penting dalam interaksi dengan guru. Peran mereka tidak hanya sebagai penerima
informasi, tetapi juga sebagai peserta aktif dalam proses belajar. Beberapa
peran murid adalah:
a. Mengajukan pertanyaan ketika ada hal yang belum dimengerti.
b. Memberikan respons terhadap penjelasan atau tugas yang diberikan oleh guru.
c. Berpartisipasi aktif dalam diskusi kelas untuk memperdalam pemahaman materi.
d. Menerima umpan balik dari guru dan melakukan perbaikan pada cara belajar mereka.
5. Faktor yang Mempengaruhi Interaksi Guru-Murid
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi interaksi guru-murid
antara lain:
a. Gaya mengajar guru: Setiap guru memiliki gaya mengajar yang berbeda, ada yang lebih formal,
ada yang lebih santai, dan ada yang lebih interaktif. Gaya ini mempengaruhi
cara guru berinteraksi dengan murid.
b. Kepribadian murid: Karakteristik pribadi murid, seperti tingkat kepercayaan diri,
keingintahuan, atau sikap terhadap pelajaran, dapat mempengaruhi cara mereka
berinteraksi dengan guru.
c. Lingkungan kelas: Suasana kelas yang mendukung dapat meningkatkan kualitas interaksi,
sementara kelas yang ramai atau tidak teratur dapat menghambat komunikasi yang
efektif.
d. Teknologi:
Di era digital, teknologi seperti penggunaan multimedia atau platform
pembelajaran daring bisa mempengaruhi cara interaksi antara guru dan murid.
6. Interaksi Sosial dan Emosional
Selain aspek akademik,
interaksi guru-murid juga sangat dipengaruhi oleh faktor sosial dan emosional.
Guru harus mampu memahami kebutuhan emosional murid dan menciptakan lingkungan
yang mendukung perkembangan sosial mereka. Interaksi ini bisa berupa:
a. Dukungan emosional: Guru memberikan dukungan moral kepada murid yang mengalami kesulitan atau
stres.
b. Pembangunan karakter: Guru berperan dalam membentuk sikap, nilai, dan etika murid melalui contoh
dan pengajaran langsung.
c. Motivasi:
Guru yang peduli dan menginspirasi dapat memotivasi murid untuk belajar lebih
giat dan meraih tujuan mereka.
7. Tantangan dalam Interaksi Guru-Murid
Beberapa tantangan yang sering dihadapi dalam interaksi
guru-murid antara lain:
a. Perbedaan karakter: Setiap murid memiliki kepribadian dan gaya belajar yang berbeda, yang
kadang membuat interaksi menjadi sulit.
b. Kesulitan dalam komunikasi: Kadang-kadang, komunikasi tidak efektif karena bahasa yang
digunakan terlalu sulit atau tidak sesuai dengan tingkat pemahaman murid.
c. Manajemen kelas:
Mengelola kelas dengan banyak murid bisa menjadi tantangan bagi guru, terutama
dalam menjaga perhatian murid.
Kesimpulan
0 Comments