Learning Objective (Tujuan Pembelajaran) adalah pernyataan yang menggambarkan secara spesifik apa yang diharapkan peserta didik dapat ketahui, pahami, atau lakukan setelah menyelesaikan suatu pembelajaran. Learning objective membantu memastikan bahwa proses belajar mengajar terfokus dan hasil pembelajaran dapat diukur dengan jelas.

1.       Fungsi dan Manfaat Learning Objective

a. Panduan Pengajaran: Membantu guru atau fasilitator untuk merancang strategi pembelajaran, memilih materi yang relevan, dan menentukan metode evaluasi.

b.  Fokus Pembelajaran: Memberikan arahan yang jelas kepada peserta didik mengenai apa yang diharapkan dari mereka.

c.   Pengukuran Kemajuan: Membantu dalam menilai apakah tujuan pembelajaran telah tercapai melalui evaluasi yang relevan.

d.   Komunikasi Harapan: Membantu peserta didik memahami prioritas pembelajaran dan fokus pada pencapaian tujuan.

2.       Karakteristik Learning Objective yang Baik (SMART)

Sebuah learning objective yang efektif biasanya mengikuti prinsip SMART, yaitu:

a.      Specific (spesifik)

1)      Tujuan harus jelas dan fokus pada hasil tertentu.

2) Contoh: "Siswa dapat menyebutkan tiga prinsip dasar termodinamika setelah sesi pembelajaran."

b.     Measurable (terukur)

1)      Tujuan harus dapat diukur untuk mengevaluasi pencapaian.

2)    Contoh: "Peserta mampu menyelesaikan 5 soal matematika dalam waktu 10 menit dengan tingkat akurasi 80%."

c.      Achievable (dapat dicapai)

1)      Harus realistis dan sesuai dengan kemampuan peserta didik.

2)    Contoh: "Siswa memahami konsep dasar tata surya sebelum mempelajari teori yang lebih kompleks."

d.     Relevant (relevan)

1)      Tujuan harus relevan dengan kebutuhan peserta didik dan kurikulum.

2)  Contoh: "Peserta mampu mengaplikasikan teknik brainstorming untuk menyelesaikan masalah tim dalam proyek kelompok."

e.     Time-bound (terikat waktu)

1)     Tujuan harus memiliki batas waktu yang jelas.

2)  Contoh: "Dalam 30 menit terakhir kelas, siswa mampu menulis ringkasan pendek dari materi yang telah dipelajari."

3.      Jenis-jenis Learning Objective

Learning objective biasanya dibagi menjadi tiga domain utama:

a.      Kognitif (pengetahuan)

1)        Berhubungan dengan pemahaman, analisis, dan aplikasi informasi.

2)     Contoh: "Peserta mampu menjelaskan perbedaan antara metamorfosis sempurna dan tidak sempurna."

b.     Afektif (sikap)

1)        Berfokus pada perubahan sikap, nilai, atau emosi.

2)     Contoh: "Peserta menunjukkan rasa hormat kepada pendapat teman selama diskusi kelompok."

c.      Psikomotorik (keterampilan)

1)        Berhubungan dengan keterampilan fisik atau manual.

2)      Contoh: "Peserta mampu merakit komputer desktop dalam waktu 1 jam."

4.       Struktur Penulisan Learning Objective

Learning objective yang efektif sering dirumuskan menggunakan formula:

[Audience] + [Behavior] + [Condition] + [Degree of Success]

a.       Audience (peserta): Siapa yang akan belajar?

Contoh: "Siswa kelas 10..."

b.       Behavior (perilaku): Apa yang diharapkan dapat dilakukan?

Contoh: "...mampu menghitung luas lingkaran..."

c.        Condition (kondisi): Dalam kondisi atau situasi apa?

Contoh: "...dengan menggunakan kalkulator..."

d.        Degree of success (tingkat keberhasilan): Sejauh mana pencapaian diharapkan?

Contoh: "...dengan akurasi minimal 90%."

5.      Contoh Learning Objective

a.    Kognitif: "Siswa dapat menyebutkan 5 penyebab perubahan iklim dalam waktu 10 menit."

b.  Afektif: "Siswa menunjukkan sikap peduli terhadap lingkungan dengan membuat rencana pengurangan sampah pribadi."

c.   Psikomotorik: "Siswa mampu menggambar diagram struktur atom karbon dengan benar."