Kesepakatan dan kebiasaan positif di lingkungan belajar sangat penting untuk menciptakan suasana yang mendukung pembelajaran yang efektif dan harmonis. Berikut adalah penjelasan secara detail tentang hal tersebut:

1.    Kesepakatan dalam Lingkungan Belajar

Kesepakatan dalam lingkungan belajar merujuk pada aturan, norma, dan perjanjian yang disepakati bersama oleh seluruh anggota kelompok belajar, baik itu siswa, guru, atau staf pendukung lainnya. Kesepakatan ini dibuat dengan tujuan untuk menciptakan lingkungan yang kondusif dan saling menghargai. Beberapa elemen kesepakatan yang sering ada di lingkungan belajar antara lain:

a.  Kesepakatan tentang perilaku yang diharapkan: Ini mencakup hal-hal seperti cara berbicara dengan sopan, saling menghormati, dan menghindari perilaku yang mengganggu.

b.   Kesepakatan tentang tanggung jawab belajar: Setiap individu diharapkan bertanggung jawab atas tugas dan kewajibannya dalam proses pembelajaran, seperti mengerjakan PR, hadir tepat waktu, dan berpartisipasi aktif dalam diskusi.

c.    Kesepakatan tentang etika belajar: Dalam lingkungan belajar yang positif, kesepakatan ini mencakup hal-hal seperti jujur dalam ujian, tidak mencontek, dan menghargai hasil karya orang lain.

d. Kesepakatan tentang komunikasi yang baik: Komunikasi terbuka dan saling mendukung antara guru dan siswa penting untuk membangun hubungan yang sehat dan memastikan pemahaman yang jelas dalam pembelajaran.

2.    Kebiasaan Positif dalam Lingkungan Belajar

Kebiasaan positif adalah perilaku atau rutinitas yang diterapkan dalam kegiatan belajar yang membantu menciptakan suasana yang lebih produktif dan mendukung perkembangan pribadi siswa. Kebiasaan ini bisa dikembangkan melalui interaksi yang positif dan pendekatan yang konsisten. Beberapa kebiasaan positif yang dapat diterapkan di lingkungan belajar antara lain:

a.   Menghargai waktu: Menghormati waktu belajar dengan datang tepat waktu, memulai dan menyelesaikan tugas tepat waktu, serta tidak menghabiskan waktu dengan hal-hal yang tidak produktif.

b.    Mendengarkan dengan aktif: Membiasakan diri untuk mendengarkan dengan penuh perhatian ketika guru atau teman berbicara. Ini dapat memperkuat pemahaman dan mempererat hubungan antar individu.

c.    Berpartisipasi aktif dalam diskusi: Membiasakan diri untuk berkontribusi dalam diskusi kelas dengan memberikan pendapat, bertanya, atau berbagi ide. Hal ini dapat memperkaya proses pembelajaran.

d.   Kolaborasi: Mengembangkan kebiasaan untuk bekerja sama dengan teman sekelas, baik dalam proyek kelompok maupun dalam kegiatan pembelajaran lainnya. Ini dapat memperkuat rasa kebersamaan dan membantu siswa belajar dari satu sama lain.

e.   Berpikir kritis dan reflektif: Membiasakan diri untuk berpikir kritis terhadap informasi yang diterima, serta melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan untuk memahami konsep dengan lebih mendalam.

f.    Berorientasi pada solusi: Ketika menghadapi kesulitan atau tantangan dalam belajar, kebiasaan positif adalah mencari solusi daripada berfokus pada masalah itu sendiri.

g.  Menghargai perbedaan: Membiasakan diri untuk menghargai perbedaan individu dalam hal cara belajar, latar belakang, atau pendapat yang berbeda. Ini mendorong terciptanya lingkungan yang inklusif dan mengurangi konflik.

3.    Pentingnya Kesepakatan dan Kebiasaan Positif

a.  Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman: Dengan adanya kesepakatan dan kebiasaan positif, siswa merasa lebih aman dan nyaman untuk belajar tanpa takut dihakimi atau diintimidasi.

b.   Meningkatkan konsentrasi dan fokus: Lingkungan yang tertib dan penuh penghargaan membantu siswa untuk lebih fokus dan konsentrasi dalam belajar.

c.    Mengembangkan karakter dan keterampilan sosial: Kesepakatan dan kebiasaan positif juga membantu siswa mengembangkan keterampilan sosial seperti kerja sama, empati, dan kemampuan berkomunikasi.

d.    Meningkatkan motivasi belajar: Lingkungan yang saling mendukung mendorong siswa untuk lebih bersemangat dalam belajar dan berkembang.