Teori belajar Robert Gagné dan Taksonomi Bloom adalah dua
kerangka teoritis yang saling melengkapi dalam pengembangan pendidikan.
Keduanya memberikan landasan bagi pemahaman tentang bagaimana proses belajar
berlangsung serta bagaimana merancang pembelajaran yang efektif.
1. Teori Belajar Gagné
Robert Gagné adalah seorang psikolog pendidikan yang mengembangkan teori
belajar berbasis instructional design. Teori ini berfokus pada berbagai
jenis belajar dan kondisi yang mendukung pembelajaran tersebut. Gagné percaya
bahwa proses belajar melibatkan beberapa tahapan yang sistematis, yang dikenal
sebagai "Peristiwa Pembelajaran" (Nine Events of Instruction),
dan berbagai jenis hasil belajar.
a. Jenis Hasil Belajar (Learning Outcomes)
Gagné
mengidentifikasi lima kategori hasil belajar:
1) Keterampilan
intelektual (intellectual skills)
Kemampuan untuk memahami, menganalisis, dan memecahkan masalah. Contohnya:
Menggunakan rumus matematika.
2) Strategi
kognitif (cognitive strategies)
Kemampuan berpikir kritis dan mengelola proses belajar. Contohnya:
Menyusun strategi untuk menyelesaikan soal.
3) Informasi
verbal (verbal information)
Kemampuan menyerap dan menyatakan informasi secara verbal. Contohnya:
Menyebutkan nama ibu kota negara.
4) Keterampilan
motorik (motor skills)
Kemampuan melakukan gerakan fisik dengan koordinasi yang baik. Contohnya:
Menulis dengan tangan atau mengemudi mobil.
5) Sikap
(Attitudes)
Kecenderungan untuk merespons situasi dengan cara tertentu. Contohnya:
Memiliki sikap toleransi terhadap perbedaan.
b. Sembilan Peristiwa Pembelajaran Gagné
Langkah-langkah ini dirancang untuk membantu guru menciptakan pengalaman
belajar yang optimal:
1) Memperoleh
perhatian siswa (gain attention).
2) Menyampaikan
tujuan pembelajaran (inform learners of objectives).
3) Merangsang
pengetahuan awal (stimulate recall of prior knowledge).
4) Menyajikan
materi pembelajaran (present the content).
5) Membimbing
pembelajaran siswa (provide learning guidance).
6) Memancing
kinerja siswa (elicit performance).
7) Memberikan
umpan balik (provide feedback).
8) Menilai
kinerja siswa (assess performance).
9) Meningkatkan
retensi dan transfer belajar (enhance retention and transfer).
c. Perkembangan Konsep Gagné
Teori ini terus dikembangkan untuk menyesuaikan dengan kemajuan teknologi,
seperti penggunaan alat digital untuk menyampaikan materi. Fokus Gagné pada
perancangan instruksional juga menjadi dasar bagi pendekatan modern seperti
e-learning.
2. Taksonomi Bloom
Taksonomi Bloom dikembangkan oleh Benjamin Bloom pada tahun 1956 untuk
mengklasifikasikan tujuan pendidikan berdasarkan tingkat kompleksitas kognitif.
Taksonomi ini bertujuan membantu pendidik dalam merancang pembelajaran yang
progresif.
a. Tahapan Awal Taksonomi Bloom
Taksonomi asli
memiliki tiga domain:
1) Kognitif
(Cognitive Domain): Berhubungan dengan pengetahuan dan kemampuan
intelektual. Tahapan: Mengingat, Memahami, Menerapkan, Menganalisis,
Mensintesis, Mengevaluasi.
2) Afektif
(Affective Domain): Berhubungan dengan sikap, emosi, dan nilai. Tahapan:
Penerimaan, Respon, Penilaian, Organisasi, Karakterisasi.
3) Psikomotorik
(Psychomotor Domain): Berhubungan dengan keterampilan fisik. Tahapan:
Meniru, Memanipulasi, Mengoordinasi, Membiasakan.
b. Revisi Taksonomi Bloom (2001)
Taksonomi Bloom
direvisi oleh Anderson dan Krathwohl dengan penyesuaian berikut:
1) Perubahan
dari kata benda menjadi kata kerja:
Mengingat (Remembering), Memahami (Understanding),
Menerapkan (Applying), Menganalisis (Analyzing), Mengevaluasi (Evaluating),
dan Mencipta (Creating).
2) "Mencipta"
diposisikan sebagai tingkat tertinggi, menggantikan "Mensintesis".
c. Perkembangan Konsep Taksonomi Bloom
Taksonomi ini menjadi dasar pengembangan kurikulum modern, termasuk
Kurikulum 2013 di Indonesia. Taksonomi Bloom juga digunakan dalam pengembangan
teknologi pendidikan seperti sistem adaptive learning.
3. Persamaan dan Hubungan antara Gagné dan Bloom
a. Fokus
pada Hasil Belajar
Gagné dan Bloom keduanya menekankan pentingnya memahami jenis hasil
belajar untuk menyusun strategi pembelajaran yang efektif.
b. Hierarki
Belajar
Gagné menggunakan hierarki dalam setiap hasil belajar, sedangkan Bloom
mengembangkan hierarki dalam domain kognitif.
c. Relevansi
dalam Desain Pembelajaran
Gagné berfokus pada langkah-langkah sistematis untuk mengatur
pembelajaran. Bloom membantu merancang tujuan pembelajaran yang spesifik
berdasarkan tingkat kompleksitas.
4. Kesimpulan
Teori Gagné dan Taksonomi Bloom adalah alat penting bagi pendidik dalam merancang proses pembelajaran yang terstruktur dan efektif. Gagné memberikan kerangka kerja untuk memahami bagaimana pembelajaran terjadi, sementara Bloom membantu mendefinisikan apa yang perlu dicapai oleh peserta didik. Dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan pendidikan yang berubah, kedua teori ini terus relevan dan menjadi dasar inovasi dalam pembelajaran.
0 Comments